SEBUT SAJA IA RINDU
Aku tersenyum menatap rembulan
Ia begitu indah dalam temaramnya malam
Ia begitu memesona dengan cahayanya
Namun ia tetap selalu mengalah dalam
teriknya mentari
Kasih…
Apakah kau juga tengah menikmati indahnya
Apakah kau menatapnya seperti aku
menatapnya?
Jika ia, izinkan aku menitip rasa yang
menyeruak dalam dada
Rasa yang tak bias kutepis dengan logika
Rasa yang tercipta ketika jarak dan waktu
menjadi pemisah
Rasa yang hanya bias dipahami oleh rasa itu
sendiri
Rasa yang membuatku ingin berlari menembus
batas waktu
Rasa yang memberiku kekuatan tuk bertahan
pada satu pilihan
Kasih…
Sebut saja rasa itu rindu